Gi-media.com Tebing Tinggi |Yayasan Pendidikan SMK Swasta Kesehatan Ganda Husada Kota Tebing Tinggi menggelar acara Capping Day bagi Perawat Pemula (Angkatan IX) dan Pemasangan Almamater kepada Jurusan Farmasi (Angkatan VI) TA. 2022/2023 di Gedung Mangampu Tua Jalan Prof. Dr. Hamka Kelurahan Durian, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi, Sabtu (25/2/2023).
Adapun jumlah keseluruhan Siswa/i yang mengikuti Capping Day bagi Perawat Pemula dan Pemasangan Almamater Jurusan Farmasi berjumlah 113 orang terbagi atas 71 orang Perawat Pemula dan 42 orang Jurusan Farmasi.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Yayasan Pendidikan SMK Swasta Kesehatan Ganda Husada Firman Sitorus, Kepala Sekolah SMK Swasta Ganda Husada Husnul Hotimah, M.Pd, Pembina Yayasan SMK Swasta Kesehatan Ganda Husada, Anggota DPR RI Dr. Sofyan Tan, Wali Kota Tebing Tinggi diwakili Asisten Umum Muhammad Syah Irwan, S.K.M., M.Kes., Kacabdisdik Kota Tebing Tinggi – Serdang Bedagai Mhd Syafii, Ketua MKKS dari SMK Negeri 3 Dating Pasaribu, guru-guru SMK Swasta Kesehatan Ganda Husada dan orang tua para siawa/i.
Pada kesempatan itu, Anggota DPR RI Dr. Sofyan Tan dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada anak-anak yang telah menjalani Capping Day dan pemasangan Almamater.
Menurut Sofyan Tan, acara Capping Day ini adalah acara yang cukup sakral, artinya ini adalah langkah untuk selanjutnya menjadi menjadi perawat yang sebenarnya menjadi seorang asisten Farmasi yang bisa memberi pelayanan kesehatan kepada anak-anak dan bisa memberi pelayanan kesehatan kepada banyak pihak.
Saya tahu bahwa Yayasan SMK Swasta Ganda Husada sudah berhubungan baik dengan tim kami dari rumah aspirasi Dr. Sofyan Tan sejak tahun 2015, sampai hari ini tetap berhubungan yaitu berupa bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk SMK sebesar satu juta rupiah. Sampai hari ini sudah ada 274 siswa yang menerima bantuan dari PIP, khusus SMK kalau dihitung sudah mencapai 274 juta untuk Ganda Husada,” kata Sofyan Tan.
Ditambahkan Sofyan Tan, pekerjaan sebagai seorang asisten perawat adalah pekerjaan yang sangat mulia. Ini adalah pekerjaan setengah dewa karena melayani orang-orang supaya sehat kembali. Ini adalah pekerjaan yang luar biasa, sama seperti saya yang seorang dokter sehingga merasakan getaran di dalam hati melihat para calon-calon perawat, calon ahli farmasi mendapatkan sejenis pengukuhan bahwa ini selanjutnya akan menuju sebagai seorang perawat.
Hati saya bergetar karena ini adalah pekerjaan yang dahulu saya dapatkan, tetapi memang berbeda nasib antara seorang dokter dengan perawat.
Lulusan perawat adalah pembantu dokter, karena itu penghasilannya tidak bisa tinggi. Ini menjadi perhatian saya selaku anggota DPR RI melihat ini bahwa perawat sebagai pembantu karena undang-undang keperawatan. Karena itu, kami sedang menyiapkan bagaimana undang-undang keperawatan itu direvisi menempatkan perawat sama derajatnya dengan dokter. Kalau itu terjadi, maka kehidupan perawat atau penghasilan seorang perawat akan berubah, jadi undang-undang keperawatan harus direvisi. Tetapi bukan itu saja, sebagai tempat menghasilkan perawat harus memiliki kualitas pendidikan yang baik. Kualitas pendidikan yang baik sangat tergantung kepada sumber daya manusia, guru-gurunya, pembina Yayasan, pemilik Yayasan harus memiliki hati yang sungguh-sungguh memberikan pendidikan yang layak dan bermutu kepada anak-anak bangsa ini,” ujar Sofyan Tan.
Sofyan Tan menambahkan bahwa dirinya seorang anggota DPR RI dari Komisi 10 bidang pendidikan dan kebudayaan, perpustakaan, ekonomi kreatif, pariwisata, pemuda dan olahraga ingin memberikan perhatian yang serius terhadap SMK Swasta Kesehatan Ganda Husada. Karena itu, tahun ini dapat PIP 37 juta untuk tahun 2023 dari 320 siswa itu akan saya berikan beasiswa sebanyak 150 siswa SMK Kesehatan Ganda Husada,” sebutnya.
Lanjut Sofyan Tan, bapak dan ibu berhati baik karena menyekolahkan anak di SMK Swasta Kesehatan Ganda Husada dengan tujuan melayani masyarakat, namun anak-anak ini tidak cukup hanya tamat SMK saja, tapi harus kuliah. Bagi yang tidak punya uang kuliah, akan saya bantu dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Bapak dan Ibu tetap semangat memberikan dukungan yang seluas- luasnya kepada anak untuk bisa berkarya bagi bangsa dan negara. Saya hanya berharap, kalau berhasil bantulah orang miskin kembali tanpa membedakan suku, agama dan ras, karena menolong orang tercantum di dalam Pancasila Sila ke 2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dan kalau kita membantu orang tidak berdasarkan suku, agama dan ras itu karena Pancasila mengajarkan kepada kita Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa,” jelas Sofyan Tan.
Di tempat yang sama Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi, S.Sos., M.TP. dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Asisten Umum Muhammad Syah Irwan, S.K.M., M.Kes. menyampaikan bahwa momentum acara Capping Day merupakan saat yang ditunggu dan dinantikan oleh setiap siswa yang menimba ilmu pengetahuan di sekolah keperawatan.
Capping Day adalah titik awal dari sebuah pelayanan, awal dari sebuah karir dan merupakan awal perjalanan hidup yang sesungguhnya. Melalui Capping Day ini, siswa/i menyatakan siap terjun di dalam dunia kesehatan bayi untuk mengabdi kepada masyarakat dengan profesi kualitas yang telah dibangun sejak menjadi siswa. Untuk itu, saya mengucapkan selamat dan sukses kepada para siswa/i yang telah mengikuti acar Capping Day dan pemakaian Almamater pada siswa/i Farmasi.
Di era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang masuk ke Indonesia telah membuat tuntunan-tuntunan baru di segala sektor, tidak terkecuali dalam sektor kesehatan. Bila tidak ingin terlindas dalam kemajuan jaman, maka setiap sektor mesti memiliki standar baru yang terus berkembang. Demikian juga dengan dunia keperawatan dan Farmasi, bila tidak ingin menjadi penonton di panggung percaturan pelayanan kesehatan di negeri sendiri maka kita mesti siap dengan segenap agenda pengembangan kualitas yang berbasis teknologi informasi. Saya berharap siswa/i nantinya menjadi tenaga kesehatan yang handal dan profesional dalam melaksanakan profesinya.
Saya juga berharap, siswa/i SMK Kesehatan Ganda Husada ini nantinya tidak hanya terpaku menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang porsinya sangat terbatas. Lapangan kerja terbuka luas bagi tenaga kesehatan, baik di lingkungan swasta maupun berdiri dengan kemampuan sendiri, bahkan tenaga kesehatan khususnya perawat masih sangat dibutuhkan untuk mengisi tenaga kesehatan di luar negeri seperti di negara ASIA dan Timur Tengah serta Eropa. Namun, untuk bekerja di luar negeri aspek kualitas terutama kemampuan berbahasa Inggris sudah tentu memegang peranan penting untuk kesuksesan. Pada kesempatan ini, saya memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Ketua Yayasan Pendidikan SMK Kesehatan Ganda Husada yang telah memberikan kontribusi dan sumbangsih dalam membangun kesehatan di Kota Tebing Tinggi ini.
Yayasan SMK Kesehatan Ganda Husada dengan program kegiatannya telah memberikan sumbangsih yang sangat besar untuk mendidik dan mencetak tenaga-tenaga kesehatan, baik keperawatan maupun Farmasi, namun saya ingin mengingatkan majunya lembaga kesehatan bukan dilihat dari aspek kuantitas atau banyaknya jumlah siswa saja, akan tetapi yang sangat penting adalah bagaimana menjaga dan meningkatkan kualitas dari lulusannya. Oleh karena itu, saya harapkan Yayasan SMK Kesehatan Ganda Husada dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki secara terus-menerus dapat meningkatkan kualitas lembaga pendidikan kesehatan. Hal tersebut penting dilakukan karena era globalisasi dan persaingan yang ketat ini kualitas menjadi penentu dari persaingan atau kompetisi,” papar Wali kota Tebing Tinggi.
Sementara, Ketua Yayasan SMK Swasta Kesehatan Ganda Husada Firman Sitorus mengatakan bahwa jika ada anak yatim, piatu ataupun anak yatim piatu maupun miskin yang ingin menempuh pendidikan di SMK Swasta Kesehatan Ganda Husada akan digratiskan hingga selesai pendidikan, namun harus ada surat keterangan dari Lurah atau Kepala Desa dengan catatan nantinya bagi si anak harus mengikuti aturan dan peraturan sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang orang tua Siswi atas nama Natisa Aqila Kinayah jurusan perawat anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Agus Prayitno dan Suyanti warga Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai ini mengatakan bangga karena anaknya telah menjalani Capping Day. “Ini memang cita-cita anak saya yang ingin menjadi seorang perawat,” tutur Agus Prayitno.
Agus Prayitno mengucapkan terima kasih kepada guru-guru yang telah mendidik anak-anak mereka, namun ia juga berharap agar para guru-guru SMK Swasta Kesehatan Ganda Husada mendidik anak-anak lebih baik lagi. (Alfian Haris)
Discussion about this post