
Pematangsiantar,Sumut – Penutupan tempat permainan ketangkasan di kota Pematangsiantar Provinsi sumatera Utara menui protes dari para pekerja,akibat penutupan tempat-tempat ketangkasan disiantar,ratusan tenaga kerja yang menggantungkan diri pada usaha tersebut,saat ini menjadi penggangguran disituasi Covid-19.
R boru panjaitan,pekerja disalah satu tempat permainan ketangkasan menyesalkan penutupan lokasi di mana dia menggatungkan diri mencari rejeki untuk membiayai orang tuanya yang sedang sakit.
“Dari beberapa tempat permainan ketangkasan yang ditutup saat ini,mengakibatkan ratusan pekerja jadi pengangguran,apalagi disituasi Covid-19,cari pekerjaan susah,ahirnya kami para pekerja suda jatu ketimpa tangga ( suda gaji selam ini pas-pasan,mala sekarang jadi pengangguran ).

Kita berharap agar pemerintah maupun penegak hukum kota Pematangsiantar membuka hatinya untuk membuka kembali tempat-tempat permainan ketangkasan,ratusan pekerja yang saat ini jadi pengangguran,akibatnya menjadi melebar,bisa dua sampai tiga ratus orang yang saat ini susa makan,akibat tak punya uang,jelas R Boru Panjaitan.
“Ditutupnya tempat-tempat pemainan ketangkasan yang diduga berbau perjudian,menjadi dilema bagi para pekerja,sebab dari berberapa tempat yang ditutup,ada ratusan tenaga kerja yang menjadi pengangguran,dimana para pekerja biasa menggantungkan diri pada usaha tersebut untuk menghidupi keluarganya.
Disituasi virus corona atau yang sering disebut Civid-19,lapangan pekerjaan susah dicari,bila penutupan itu diduga berbau perjudian,mari kita sama-sama melihat,bahwa masi ada perjudian yang sangat meresahkan,yaitu Judi Togel atau Toto Gelap.
Pemerintah dan Penegak hukum yang ada di Kota Pematangsiantar harus pula bisa memberikan tempat agar para pekerja bisa mengais rejeki,jangan cuman menutup namun tidak memberikan solusi bagi pekerja,akibatnya saat ini ratusan tenaga kerja harus gigit jari tidak mendapatkan rejeki untuk menghidupi keluarganya.
“Bila angka penganguran bertamba disuatu daerah,bisa dipastikan angka kejahatan bisa bertamba,sebab para pekerja yang nganggur masi butuh makan dan menghidupi keluaraganya,meraka akan berbuat sebisanya untuk bisa makan.
Dinas tenaga kerja dan serikat buruh kota Pematangsiantar seharunya bersuara,jangan diam seribu bahasa,ini menyangkut sejengkal perut para pekerja dan keluarganya,jelas Agus Siregar SE,pengamat tenaga kerja Siantar-Simalungun.
Sampai berita ini disampaikan pada Redaksi,Walikota Pematangsiantar Hefriansyah dan Kapolresta Pematangsiantar AKBP Boy Sutan Binanga Siregar,belum dapat ditemui untuk dimintai tanggapan terkait penutupan permaian ketangkasan di Kota Pematangsiantar.(R)





















Discussion about this post