GI-Media.com || Simalungun Sumut – Komisi I DPRD Kabupaten Simalungun pada Jum’at (03/07/2020) mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama seluruh pangulu kecamatan Bandar bertempat di ruang Harongguan Kator camat Bandar, hadir pada pertemuan tersebut Camat Bandar Amon Carles Sitorus, Ketua Komisi I Histoni Sijabat beserta wakil ketua komisi dan anggota, serta seluruh Pangulu yang ada di Kecamatan Bandar.
Namun ada yang tidak biasa dilakukan oleh wakil ketua DPRD Simalungun tersebut, saat memberikan tanggapan, Sastra yang diketahui anggota DPRD asal Partai Gerindra tersebut tiba-tiba seperti menyalahkan awak media, dirinya mengatakan bahwa
“media saat ini sangat senang menyajikan berita yang buruk-buruk, para Pengulu harus berhati-hati pada menggunakan Dana Desa, saat ini media paling senang memberitakan yang buruk-buruk saja, terkait SPJ Dana Desa, bila pangulu merasa di persulit oleh Inspektorat Simalungun lapor pada Komisi I, sebab saya melihat Inspektorat Simalungun suda tidak benar lagi” kata sastra.
Meluasnya informasi Wakil Ketua DPRD Simalungun salah satu Media mendapat tanggapan Suherman Direktur LSM-LRR, pada penjelasnya Suherman mengatakan
“Komisi I DPRD Simalungun kita anggap hanya mencari panggung saja, seharusnya RDP, dilakukan dengan tujuan mengambil solusi suatu persoalan, untuk dibawa pada rapat di DPRD.Kita melihat pada RDP di Ruang Harongguan Kator Camat Bandar, pertemuan itu hanya seremonial saja, tak satupun persoalan yang mencuat di publik bisa diambil solusi pada rapat tersebut” kata Suherman
“salah satu contoh yang terjadi di Nagori Sugaran Bayu, informasi yang berkembang pada pembagian BLT DD dampak Covid-19, ada dugaan terjadi laporan piktif, sesui data 105 KK yang di bagi, namun dilapangn hanya 76 KK yang menerima, seharus inti persoalan harus bisa di buka pada RDP tersebut”
“Saat ini Komisi I sangat aktif mengadakan RDP dimana-mana, namun tidak menghasilkan solusi, saya melihat habis acara RDP, para anggota dewan itu makan bersama dengan yang di RDP ,aneh toh!” jelas Suherman.
Kenapa Sastra tiba-tiba lempar bola dan menyalahkan media, mungkin dia merasa terusik dengan banyaknya awak media yang hadir untuk meliput kegiatan itu, Sastra yang berlatar belakang sebagai pengusaha, sangat dimungkinkan elergi pada media, sehingga dia dengan lantang mengatakan Media hanya mau memberitakan yang buruk-buruk saja, padahal semua media selalu menyajikan berita yang seimbang dan sesui fakta, bila banyak media yang memberitakan hal-hal yang buruk, artinya memang situasi keadaan di Simalungun banyak hal-hal buruk untuk di publikasikan, Jelas T Butar-Butar.
Senada dengan itu, seorang Pangulu yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa RDP yang dilaksanakan hanya cari panggung saja mereka, sebab pada pertemuan tersebut tidak terlihat ada satu persoalan yang serius untuk di bahas ,”mau tak mau kita kumpulkan juga bang, untuk sekedar uang makan, jelas sumber (Rus).
Discussion about this post