GI Media-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku tengah memantau pergerakan seluruh belanja negara dalam dua minggu ke depan. Hal itu menyusul masih ada kekuranggan penerimaan pajak sekitar Rp 441 triliun.
Hingga akhir November 2019, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat semua penerimaan pajak sudah mencapai 72 persen atau Rp 1.136 triliun dari target Rp 1.577 triliun atau kurang Rp 441 triliun.
“Pokoknya nanti kita selesaikan seluruhnya akhir tahun, dua minggu ini kita lihat pergerakan dari seluruh belanja-belanja yang bisa confirm dan tidak confirm, yang bisa cair dan tidak bisa cair,” kata Sri Mulyani di kantor pusat DJP, Jakarta, Jumat (13/122019).
Selain belanja, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga mengaku akan memantau semua pergerakan penerimaan yang berasal dari Bea Cukai, dividen hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Kita akan lihat semua dalam dua minggu ini intensitas kita, kalau ada satu statement pasti akan bergerak terus,” jelasnya.
Yang pasti, Sri Mulyani memastikan bahwa defisit anggaran pada tahun 2020 akan berada di level 2,2 persen atau sesuai target yang sudah disampaikan Kementerian Keuangan ke publik.
“Kami tetap akan menjaga defisitnya di kisaran yang sudah sering disampaikan berkali-kali di sekitar 2,2 persen, itu kita akan jaga di sekitar itu,” ujar ibu Sri Mulyani .
Discussion about this post