GI-media.com || Simalungun Sumut – Muhamad Salam Silalahi warga huta II Nagori Sugaran Bayu Kecamatan Bandar, saat ini makan dari belas kasihan warga, penduduk huta II sugaran bayu ini menderita tuna netra, dan mengais rejeki menjadi pengamen pada hajatan warga.
Sayang nya setelah Covid-19,sang tuna netra itu tidak bisa lagi mengandalkan suaranya menjadi pengamen dihajatan warga
Seperti dijelaskan Mhd Salam Silalahi pada reporter kami, sabtu (12/06/2020) dirinya tidak lagi bisa mengais rejeki pada hajatan warga, disebabkan saat ini tidak diperbolehkan membuat hiburan saat hajatan.
“kalau ada hajatan warga bisa lah aku dapat uang bang, tapi setelah Covid-19 tidak ada lagi hajatan yang pakai hiburan, karena dilarang pemerintah, makan kami saat ini dari belas kasihan para tetangga, masyarakat dan utang sana sini lah bang” ungkapnya
“Tidak dikasi kami bantuan sembako maupun uang apalah namanya yang dari pemerintah, Harapan saya dan kelurga semoga Pimpinan pemerintahan Nagori Sugaran Bayu mau membuka hatinya untuk membantu kami yang benar-benar sangat membutuhkan makan,”
Dan saya berharap Presiden kita Joko Widodo mendengar jeritan kami, yang tidak diperhatikan oleh pemerintah, saat ini saya dan istri, mengurus empat orang anak, dan sangat berharap uluran tangan pemerintah, jelas Salam mengahiri, diamini oleh masyarakat yang ada saat itu
Sampai berita ini kami sampaikan pada redaksi, Pandi Pangulu Nagori Sugaran Bayu belum mau memberikan tanggapan, mencoba menghubungi lewat telepon seluler tidak diterima, SMS yang ditujukan padanya juga tidak mendapatkan balasan, (Rus).
Discussion about this post