Gi-Media.com , Dua orang Raja Batak Simalungun dari Sumatera Utara saat menghadiri acara di Kota Pamatang Siantar antara tahun 1930-1940. Sebelah kiri adalah Raja Siantar bernama Tuhan Sawadin Damanik sudah beragama Islam dan sebelah kanan adalah Raja Dolog Silou Tuhan Ragaim Purba masih beragama animisme. Pada zaman dahulu sistem pemerintahan di Simalungun disebut “partuhanon”, raja yang berkuasa bergelar “tuhan” atau sering juga disebut “partongah” artinya orang yang berada di tengah.
Setelah masuknya pengaruh India, partuhanon kemudian berubah jadi kerajaan dan posisi partuhanon kemudian berada di bawah kerajaan. Pusat kerajaan disebut “pamatang” yang artinya badan. Di pusat kerajaan inilah raja bersemayam di sebuah rumah besar bernama “rumah bolon”. Permaisuri raja digelari “puang bolon” (permaisuri utama) dan “puang bona” (permaisuri pertama), selain ini masih ada puang-puang lain yang merupakan para selir raja. Para saudara raja digelari sesuai urutan kelahirannya yaitu:
– Tuhan Kaha (saudara yang sulung)
– Tuhan Tongah (saudara yang tengah)
– Tuhan Anggi (saudara yang bungsu)
Putera mahkota sebagai pewaris tahta harus dilahirkan dari permaisuri utama (puang bolon) yang merupakan puteri dari kerajaan atau partuhanon tetangga. Putera yang dilahirkan oleh permaisuri utama yang disahkan sebagai putera mahkota digelari “tuhan naposo” dan para puteri raja bergelar “panak boru”.
Sistem pemerintahan tradisional di Simalungun dibagi ke dalam 3 tingkatan, tingkatan pertama adalah raja dan saudara laki-lakinya, tingkatan kedua adalah dewan kerajaan yang disebut “harajaan” atau “tungkod”, dan tingkatan ketiga adalah “parbapaan”. Kelompok parbapaan umumnya bermukim di luar pusat kerajaan (pamatang). Jabatan-jabatan yang ada di lingkungan kerajaan Simalungun yang berada di bawah raja, antara lain:
– Nagodang/Nabolon (jabatan yang bertugas mengangkat para kepala kampung).
– Guru Huta (jabatan yang mengurusi masalah ritual agama dan pengobatan).
– Anak Boru Huta (jabatan yang mengurusi keamanan).
– Rumah Tongah (jabatan yang bertugas melaporkan hal-hal yang perlu diketahui oleh raja).
– Orang Kaya (jabatan yang bertugas menjaga kas dan yang mengurusi barang-barang yang masuk dan keluar kerajaan).
– Jagoraha (jabatan yang bertugas memimpin perang).
– Partanja (jabatan yang bertugas membawa tombak).
– Partuha (jabatan yang bertugas memimpin pesta, upacara kematian dan mengatur pemotongan kerbau).
– Partahi (jabatan yang mengatur siasat dan membantu raja dalam hubungan dengan para penguasa lain).
– Pandihar (jabatan yang bertugas mengatur pesta dan melakukan atraksi bela diri).
– Bona Taon (jabatan yang mengatur waktu untuk penanaman dan pemanenan).
– Bonani Gonrang (jabatan yang mengurusi kegiatan kesenian).
– Pangulu (jabatan yang memimpin kampung-kampung kecil di bawah Partuhanon).
– Gamot (jabatan bertugas sebagai utusan antar kerajaan, zaman sekarang jabatan gamot ini diperuntukkan untuk kepala dusun).
– Dll.
Dikutip dari cerita berbagai narasumber
Discussion about this post