GI- Media.com Madina,Sumut – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengumpulkan seluruh dokter yang bertugas di rumah sakit umum daerah (RSUD) Panyabungan Mandailing Natal (Madina) di Aula Hotel Rindang, Jalan Trans Sumatera Parbangunan, Panyabungan Kabupaten Madina,terkait banyaknya dokter yang terpapar Covid-19.
Menurut Gubsu ada hal yang salah dengan kondisi tersebut,ditemukan dari hasil diskusi,memang terjadi kelengahan tim medis akibat terlambatnya distribusi alat pelindung diri (APD) di RSUD Panyabungan.
“Saya sudah drop APD di sini 1.000 unit,saya tak izinkan dokter bertugas tidak menggunakan APD, hadapi dengan tulus pertempuran ini,dalam kondisi sulit semua harus kompak,” ucap Edy Rahmayadi.
Dalam situasi saat ini, Edy meminta paramedis untuk tetap waspada dengan menganggap semua yang datang berobat terindikasi terpapar Covid-19, demi menjaga untuk tetap waspada dan menggunakan APD.
Dalam diskusi itu, Edy Rahmayadi meminta pendapat dan saran tenaga medis, di antaranya Dokter Spesialis THT RSUD Panyabungan M Rusli Pulungan, meminta seluruhnya untuk saling bekerja sama dan saling percaya. Saat ini hal yang harus dilakukan adalah untuk segera melakukan percepatan swab di Madina.
Dijelaskan Rusli, terdata 50 orang dokter, perawat dan staf RSUD Panyabungan yang terkonfirmasi positif. “Dan sekarang tinggal 7 orang yang masih dalam perawatan,” katanya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Safran Halim Harahap juga menyampaikan harapan, agar tidak ada lagi kendala tentang ketersediaan APD di RSUD Panyabungan,pemkab Madina pun diminta untuk kembali mengaktifkan Komite Etik RSUD Panyabungan yang tidak aktif sejak Januari 2020.
Hadir dalam pertemun itu, Pjs Bupati Madina Dahler Lubis, Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Mustafa Nasution, Sekretaris Satgas Covid-19 Sumut Arsyad Lubis, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Madina Gozali Pulungan, Dirut RSUD Panyabungan Bidasari Siregar dan para dokter spesialis RSUD Panyabungan.(R)
Discussion about this post