Bandar, Simalungun – Maraknya peredaran narkoba di Nagori Perlanaan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun menuai keprihatinan para orang tua yang memiliki anak remaja putra maupun putri.
Masyarakat menilai Pihak Pemerintahan Nagori Perlanaan dari mulai Gamot dan Pangulu tak bisa berbuat apapun untuk memberantas Narkoba, begitu juga Aparat Penegak Hukum (APH) yang sepertinya melakukan pembiaran,dengan tidak ada melakukan tindakan terhadap para kurir Nakoba yang semangkin marak.
Seperti dijelaskan warga yang dapat dipercaya keteranganya mengatakan,”Peredaran Narkoba suda seperti barang berlegalitas,dari mulai masyarakat setempat ,sampai orang luar daerah datang membeli Narkoba di Huta/Dusun III,Lormes ( Lorong Mesjid ),para kurir dan pengecer datang sili berganti.
Kami warga suda tidak bisa berharaf lagi dari Gamot dan Pangulu,begitu juga dari APH,para pengecer dan kurir di lormes ini rumahnya di samping Rumah Gamot Huta III, dan tak jau pulah dari rumah pak Pengulu,kenapa mereka diam kita pun bingung,sementara para penegak hukum juga tak ada yang bisa berbuat,alias melakukan pembiaran.
Ada beberapa pengecer yang saya tau diantaranya :
1. Piy”Yan Srh rumanya samping Kedai Sumadi di Rumah Kontrakan,lokasinya Dusun III Lormes Perlanaan,dari Mesjid 200 meter sebela kiri.
2.Angg”Gah dan Rud”Di lokasi di bengkel simpang 3 SD Inpres Dusun III Lormes Perlanaan,dari mesjid 400 Meter.
Transaksinya Siang hari di Bengkel dan Kandang Lembu ,malam stanbay di rumah Don”Ni Tampubolon yang jualan Cip onlaine lokasi Dusun III Lormes Perlanaan,dari mesjid 300 Meter.
Para pengecer dan kurir tesebut merupakan anggota Bandar Besar IG”Gun,dirinnya merupakan warga huta II Nagori Perlanaan,rumahnya di belakang SD impres ,dia merupakan bandar besar antar kabupaten,”Uda kaya dia mobilnya pun banyak,” ucap sumber.
Masi kata sumber,ada juga di kampung pompa di Huta 1 Perlanaan disana ada Ma”An Eck dan Ob”Be lokasi julan mereka di sekitaran SD Negri kampung pompa samping warung miso,dari sekolah SD Negri itu sekitaran 100 meter,di Prepas simpang palang kereta api Perlanaan ada si Tur”Ben.
Di simpang III Huta IV Teladan ada,Piy”Yan Bdl dan W (suami istri) itupun bigbos sabu antar provinsi dia satu jalur dengan IG”Gun,barang yang datang pada mereka kiloan Gram bukan ons lagi.
IG”Gun sangat besar omsetnya,dia suda main kiloan perminggu sabunya,dan masyarakat sekitar SD Inpres itu suda tau sepak terjangnya,dia suda dapat merangkul para aparatur Nagori dan APH, maka kegiatannya aman saja ,kami suda tidak bisa berharap pada aparatur Nagori dan APH, mau demo kita tak bisa bersatu sesama warga, karena banyak juga warga yang di kasi jata oleh IG”Gun.
Saat ini kami hanya bisa ber do’a pada tuhan agar para pengecer narkoba itu di laknat oleh Tuhan dan diberikan hukuman dan Ganjaran,tinggal tangan Tuhan lah yang bisa menghentikan peredaran barang haram yang mengehancukan para generasi muda kita,orang tua yang memiliki anak remaja sangat kawatir disini bang, kalau APH dan Pemerintahan Nagori uda mandul semua”, ucap sumber Sabtu 21/10/2023.
Terpisah,KL Simanjuntak S.H,penggiat anti narkoba Provinsi Sumatera Utara menila saat ini para Gamot,Pangulu ,BNN dan Kepolisian mengalami dilema,mau di tangkap kemungkinan atau diduga para pengedar Narkoba itu suda mereka kenal dan berteman,bahkan ada juga dugaan mereka suda mendapat jata alias stabil.
Kalau mau jujur, mana mungkin Gamot, Pangulu dan Polisi tidak tau kalau pengedar dan kurir Narkoba mangkin ramai di wilayah kerjanya,begitu juga BBN yang memiliki kewenangan menangani dan diharafkan selalu melakukan edukasi terhadap masyarakat hendaknya bekerja dengan semestinya.
Gamot dan Pangulu merupakan pimpinan yang selalu berinteraksi dengan warganya,suda pasti mereka tau sepak terjang warganya,jadi tidak ada alasan kalau mereka tidak tau ada peredaran Narkoba di Dusun dan Nagorinya.
Begitupun Polisi yang memiliki tim kusus yaitu Satnarkoba,Satuan Intel yang bekerja dua kali dua puluh empat jam,para Intel selalu melapor pada atasanya bisa setiap jam maupun setiap hari terkait perkembangan dan situasi di wilayah kerjanya,jarum yang jatuh saja mereka harus tau, apalagi peredaran narkoba yang saat ini menjualnya kayak kacang Goreng.
Kita berharap agar APH jangan main-main atau abai pada tugasnya,beri rakyat keadilan hukum sesui instruksi Bapak Kapolri,jangan ada hukum tebang pilih,berantaslah Narkoba sebagai mana mestinya,bila Polisi abai masyarakat bisa melapor lansung pada Kapoldasu dan Kapolri.ucapnya Senin 22/10/2023.
Tri Jaka Selaku Pangulu/Kepala Desa Perlanaan saat di tanya terkait peredaran nakoba di sekitar rumahnya mengatakan, “Sampai saat ini belum ada warga yang melapor pada saya, nanti kita akan berkordinasi dengan Babinkantibnas,Babinsa dan Gamotnya untuk melakukan penghentian peredaran Narkoba itu, ucap Jaka, Sayang sampai berita ini disampikan pada redaksi, masyarakat belum melihat tindakan yang di lakukan oleh Tri Jaka.Jum’at 27/10/2023.(*)
Discussion about this post