GI-MEDIA.com || Simalungun Sumut – Pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila yang ke 75, PT Perkebunan Nusantara-4 (PTPN4) Kebun Tinjowan lakukan secara daring dengan menyaksikan siaran langsung pidato Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor.
Peringatan ini dihadiri oleh Karpim dan Karpel sesuai dengan arahan dari Holding, Manajer Kebun Tinjowan Raja Suandi D Purba SP.MM ,pada penjelasanya mengharapkan dengan memperingati hari lahirnya Pancasila 01 Juni 2020 ini Karyawan Kebun Tinjowan semakin mempererat selatuhrahmi untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
“Peringatan hari Lahir Pancasila tanggal 01 Juni ini kita manfaatkan untuk meneguhkan komitmen kita untuk mengamalkan nilai nilai luhur Pancasila untuk saling toleransi, hidup rukun, gotong royong serta melawan paham anti Pancasila yang dapat merusak persatuan bangsa, serta selalu mempererat silaturahmi untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, terutama di lingkungan Kebun kita, Pancasila adalah kebersamaan, gotong rotong dan persatuan dengan ketiganya keadilan dan kesejahteraan dapat diwujudkan, kata Raja.
Ketika ditanya terkait akan diberlakukanya New Normal dari Pemerintah Pusat, Manejer Tinjoan tersebut mengatakan, “Definisi new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi.
Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional, seluruh elemen masyarakat yang ada harus mendukung,khusnya di unit Tinjoan dan umumnya bagi masyarakat, harus mendukung penerpan New Normal, jelas Raja Mengahiri.
Setelah menyaksikan Pidato Presiden Republik Indonesia Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kebun Tinjowan, acara dilanjutkan jalan santai yang melibatkan semua unsur Karpim, Karpel dan IKBI Kebun Tinjowan.
Kegiatan dilakukan dengan menjaga dan membangkitkan kecintaan terhadap aktualisasi nilai nilai Pancasila pada masa darurat Covid 19 dan mematuhi Protokol Kesehatan Pencegahan Penyebaran Covid 19, (Rus).
Discussion about this post