Gi-media.com Tebingtinggi
Batik Nusantara yang telah Diakui UNESCO sebagai Warisan Tak Benda membuka peluang ekonomi, di berbagai daerah di Indonesia, melalui tangan kreatif anak Bangsa untuk mengenalkan ciri khas suatu Daerah yang dituangkan lewat motif dan corak batik
Seperti halnya kota Tebingtinggi Sumatra Utara yang berupaya mengenalkan ciri khas Daerahnya dengan mendorong Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera(UPPKS) melalui Tebing Batik Colektion (TBC) seperti yang disampaikan sekretaris TBC Adriansyah ketika dikunjungi media di Galeri TBC Sabtu (22/02/2020) yang mengatakan kalau usaha yang dirintis sejak 2014 lalu telah mendapat berbagai penghargaan dan bantuan pemerintah kota Tebingtinggi
“Kita telah mendapat bantuan CSR melalui walikota Tebingtinggi, berupa pelengkap Membatik dan bimbingan dari pemko melalui Perindagkop kota Tebingtinggi” ungkapnya
Tebing Batik Colektion (TBC) yang beralamat di kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir kota Tebingtinggi telah mendapat berbagai penghargaan baik daerah/kota, provinsi bahkan Nasional dengan menonjolkan motif khas kota Tebintinggi
Adriansyah mengatakan” kalau motif batik yang dikembangkan “TBC” saat ini lebih khas motif Lokal Tebintinggi seperti motif Lemang, motif Tugu Perjuangan , Motif Beo, Motif Simalungun, Dan corak motif Melayu, sesuai dengan Kultur Daerah Sumatra, ungkapnya
Terkait pemasaran, Adriansyah menyampaikan kalau Batik Tebingtinggi ini selain dipasarkan diwilayah Sumatra Utara dan Indonesia bagian timur juga sudah sampai di kenalkan di Negara Jepang dan Malaysia
” Selain Pasar Lokal Sumatra Utara,juga sampai Indonesia bagian Timur karena mempunyai karakteristik Batik yang hampir sama, Batik kita juga sudah sampai dikenalkan oleh Pemerintah kota Tebingtinggi ke Negara Jepang dan Malaysia” jelasnya
Tambah Adriansyah, Harga Batik yang kita bandrol, berpariasi tergantung dari jenis kainnya seperti, Batik dengan bahan kain katun itu biasanya kita bandrol dengan harga Rp175 per 2 mtr, kalau Kain Dolbin Rp 350, Kain Sutra bisa sampai Rp 750- 900 an.
Kalau masalah harga Batik dimasyarakat, Andriyansyah mengatakan, karena masyarakat belum mengerti sulitnya proses membuat batik jadi dengan harga yang kita bandrol masih dianggap Mahal, jelasnya
“Harapan saya sebagai sekretaris kelompok Tebing Batik Colektion, ya pemerintah kota Tebingtinggi tetap supot para pengrajin batik yang ada dikota Tebingtinggi” terutama dalam mengenalkannya ke berbagai Daerah (report-red)
Discussion about this post