Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memang bakal digelar pada 2020. Kini sudah mulai ada beberapa figur yang digadang-gadang untuk mengikuti kontestasi lima tahunan tersebut. Menariknya di Tangsel terdapat dua perempuan yang bermunculan. Mereka adalah Siti Nur Azizah dan Nur Asia.
Kedua srikandi itu memiliki latar belakang dengan tokoh nasional. Siti Nur Azizah adalah putri dari Wakil Presiden terpilih KH Ma’ruf Amin, sementara Nur Asia istri dari Sandiaga Uno, mantan cawapres periode 2019-2024.
Menurut pengamat politik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Andriadi Achmad, saat ini terdapat fenomena politik aji mumpung. Yakni ada situasi yang dapat dimanfaatkan untuk memunculkan seorang tokoh untuk berkontestasi di pesta demokrasi. Cara seperti itu sebetulnya tidak bagus dalam percaturan politik. Sebab, sosok yang diusung dalam fenomena aji mumpung itu belum teruji kemampuannya. Termasuk dengan figur Siti Nur Azizah dan Nur Asia.
“Kedua figur itu baru sekadar memanfaatkan popularitas dari keadaan saja,” ujar Andriadi Achmad kepada JawaPos.com, Kamis (15/8).
Diketahui, Siti Nur Azizah yang merupakan anak KH Ma’ruf Amin seakan memanfaatkan orang tuanya yang baru saja dinyatakan terpilih di Pilpres 2019. Begitu juga dengan Nur Asia yang lebih diidentikkan dengan Sandiaga Uno. Sebab pada Pilpres 2019, Nur Asia cukup sering turun ke masyarakat dan tampil di tengah publik. “Kalau soal pengalaman kemampuannya di politik belum ada yang bisa dijadikan patokan atas keberhasilannya,” imbuh Direktur Eksekutif Nusantara Institute for Political Communication Studies and Research Centre (PolCom SRC) itu.
Di sisi lain Andri melihat fenomena Airin Rachmi Diany selama dua periode memimpin Kota Tangsel cukup menarik. Kota yang baru itu dikenal karena dari sosok Airin. Bahkan kini di kota itu terjadi pertumbuhan ekonomi yang cukup drastis. Terutama dari sisi properti.
Nah, ke depannya apakah Kota Tangerang Selatan kembali dipimpin sosok perempuan? Menurut Andri, potensi itu bisa saja terjadi. Tergantung figurnya yang tampil. Saat ini popularitas dan elektabilitas calon belum terlihat gambarannya. Tahapan pilkada pun jelas.
“Sekarang poinnya, siapa saja yang akan maju di pentas politik janganlah memanfaatkan aji mumpung. Itu hanya merusak khasanah demokrasi,” imbuhnya. Fenomena ini terjadi hampir di semua lapisan sejak beberapa tahun terakhir. Baik untuk tingkat pilkada maupun pemilu legislatif. Di memprediksi akan terjadi juga di Pilkada Serentak 2020.
Sementara itu, Siti Nur Azizah kepada wartawan salah satu media online mengklaim bahwa dirinya mau terjun ke politik bukan karena aji mumpung. Saat ini dia menjalin komunikasi dengan semua pihak karena atas dorong beragam elemen. “Langkah saya ini juga direstui abah (KH Ma’ruf Amin, red),” ujarnya mengakui.
Kata Azizah, Ma’ruf hanya berpesan silakan terjun ke politik, asalkan itu memberikan manfaat kepada masyarakat dan menjadi ladang amal ibadah. “Niatkan sebagai sebagai ibadah dan ikhlas,” ungkapnya menirukan ucapan Ma’ruf Amin.(jp)
Discussion about this post